Selasa, 05/02/2013-24/3/1434 H, Ahmadi Nejad menginjakkan kakiknya di Negara Sunni Mesir. Ini adalah kunjungan resmi pertama Presiden Iran semenjak tahun 1979. Kunjungan kali ini dalam rangka menghadiri KTT OKI. Hubungan politik Mesir-Iran putus, pasca menangnya revolusi Khomaini.
Kunjungan ini menuai pro-kontra dalam internal aktifis Islam di Mesir. Dengan tegas Naqabah A'immah wa Du'at (Persatuan Imam dan Du'at) Mesir menolak kunjugan ini. Mereka juga mencurigai ada 'agenda terselubung' , mungkin yang paling jelas adalah usaha Iran mencairkan konflik panjang dua negara, juga agenda Iran memperluas kekuasaan Syi'ah atas dunia Islam. Demikian ungkap Muhammad al-Basthuwaisy, Ketua Umum Naqabah A'immah wa Du'at Mesir. (http://almokhtsar.com/
SURAT DARI AHWAZ KEPADA PRESIDEN MURSI
Bersamaan dengan kunjungan Ahmadi Nejad ke Mesir, muslim Sunni Ahwaz-Iran, melayangkan surat kepada Presiden Muhammad Mursi. Sunni Ahwaz menyampaikan penderitaan yang selama ini menimpa mereka akibat perlakuan diskriminatif dan tekanan pemerintah Syi'ah Iran atas kaum Sunni. Bahkan, pada saat Nejad mengunjungi negara Sunni Mesir, 5 orang muslim sunni Ahwaz digantung di Iran.
Semua aniaya dan kezaliman Iran, hanya karena loyalitas Sunni Ahwaz kepada mazhab Ahlus Sunnah, dan kecintaan mereka terhadap Makkah dan Azhar.http://anbacom.com/
SUNNI AZHAR VS SYI'AH IRAN
Dalam pertemuan resmi antara Syaikhul Azhar Ahmad Thayyib dengan Ahmadi Nejad, Syaikhul Azhar menuntut beberapa aksi nyata dari Iran, di antaranya:
1. Pemerintah Iran, melalui marji' urusan agamanya, harus mengeluarkan fatwa Mengharamkan caci-maki atas Aisyah isteri Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, begitu pula Imam Bukhari.
2. Iran tidak boleh intervensi Bahrain, atau turut campur dalam urusan internal negara-negara Teluk Arab.
3. Menghentikan dukungan besar Iran terhadap Suria, agar pertumpahan darah dapat diakhiri.
4. Urgensi memberikan HAM secara penuh terhadap rakyat Sunni di Iran, khususnya rakyat Ahwaz. Sesuai tuntutan syari'at Islam dan UU Internasional.
5. Menghentikan usaha 'perluasan' hegemoni Iran atas negara-negara Ahlus sunnah.
Semua tuntutan ini harus benar-benar diaplikasikan, agar 'usaha' saling memahami antara Sunni-Syi'ah, bisa berjalan dengan baik. (http://almokhtsar.com/
LIVE DEBATE ANTARA JUBIR AL-AZHAR DENGAN AHMADI NEJAD
Dalam jumpa pers bersama, terjadi debat langsung antara jubir Sunni Al-Azhar Syekh Hasan Al-Syafi'i dengan Ahmadi Nejad dan pendampingnya. Bahkan Nejad sempat mengancam meninggalkan jumpa pers tersebut dengan berkata 'Aku akan pergi' dalam bahasa Persia-Majusi. Ia tidak jadi pergi, setelah salah seorang pendampingnya berkata kepada Syaikh Hasan: " Ini keluar dari kesepakatan kita, ya Hajj!"
Live debate ini disebabkan Syaikh Hasan Al-Syafi'i kembali menegaskan tuntutan2 Al-Azhar atas pmerintah Syi'ah Iran.( http://www.youtube.com/
LAGI, HADIAH SEPATU!
Mungkin ini adalah kali kedua, Ahmadi Nejad mendapatkan 'hadiah sepatu'. Setelah sebelumnya dia pernah dilempar sepatu saat mengunjungi daerah miskin di Iran.( http://www.facebook.com/
Saat akan mengunjungi Masjid Imam Husein, salah seorang pemuda Suria yag mukim di Mesir berusaha memukul Nejad dengan sepatunya. (http://www.youtube.com/
***
NB:
Semoga, Mesir konsisten dengan Ikrarnya akan menjaga negara-negara Ahlus sunnah dari mega proyek 'Persia Raya' yang menjadi impian para penerus Imperium Persia di Iran.
Pertanyaan yang terpenting adalah: " Akankah Iran memenuhi tuntutan Mesir dan Al-Azhar?"
No comments:
Post a Comment