YANGON - Pembantaian terhadap Muslim Rohingya sudah berlangsung sejak lama, tetapi belum diketahui jumlah pasti korban pembantaian tersebut. Tetapi seorang jurnalis Muslim Rohingnya mengatakan, sekira 4.000 warga Muslim Rohingya dilaporkan tewas dibantai.
Direktur Kalaban Press Network Tin Soe mengatakan, kekerasan yang menimpa etnis Rohingya terjadi karena provokasi dari warga Budha dan disertai dari laporan yang diatur oleh media. Soe mengklaim, laporan palsu dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan perempuan Budha oleh tiga warga Muslim bulan lalu, diketahui sebagai sebuah rekayasa.
Hal ini pun memicu pembantaian yang meluas terhadap Muslim Rohingya. Tetapi, Soe menilai berita mengenai pemerkosaan dari perempuan Muslim, penyiksaan dan pembantaian dari Muslim Rohingya, hingga kini tidak mendapatkan perhatian besar dari media.
Menurut Soe, sebelum kedatangan pemantau HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beberapa skenario sudah diatur oleh pemerintah. Mereka mengatur agar warga Budha di Rakhine, berlindung di kuil-kuil dan sekolah agar para pemantau PBB melihat mereka sebagai korban kekerasan komunal. Sementara pemukiman pengungsi Rohingya disebar dalam jarak jauh, agar pemantau PBB yakin pemukiman itu kosong.
Sejak laporan mengenai pembantaian itu mulai menarik perhatian media internasional, warga budha mulai mengintensifkan serangan mereka terhadap warga Muslim dan membantai 10 Muslim Rohingya. "Sejak 29 Mei, hampir 4.000 Muslim Rohingya dibantai dan nasib dari 8.000 lainnya tidak diketahui. Mereka pun dianggap hilang," ujar Tin Soe, seperti dikutip Today Zamman, Selasa (31/7/2012).
Kini kekhawatiran tertuju pada Muslim Rohingya yang hilang. Ada kabar bahwa mereka ditahan di penjara atau dikubur dalam kuburan massal. Tetapi Pemerintah Myanmar menolak menanggapi laporan dari Tin Soe.
Soe mengatakan, wilayah yang bisa dilanda masalah umumnya berada di wilayah Sungai Naf yang membelah Myanmar dan Bangladesh. "Kota Maundaw dan Bulhidaumg adalah beberapa kota dimana pembantaian sistematik terjadi," tutur Soe.
Bagi Soe solusi dari masalah ini adalah negosiasi antara Muslim Rohingya, etnis Rakhine dan Pemerintah Myanmar. Hingga kini ada sekira tiga juta warga Muslim Rohingya bermukim di Myanmar. Sementara 500 ribu lainnya, mengungsi di Bangladesh dan satu juta lainnya tersebat di beberapa negara.(okezone)
—
No comments:
Post a Comment