Puluhan ribu umat Muslim melakukan shalat di jalanan yang membeku di ibukota Moskow pada hari Minggu kemarin (6/11) untuk merayakan hari raya Idul Adha.
Perkiraan jumlah Muslim yang tinggal atau bekerja di ibukota Rusia mencapai 2 juta hingga 5 juta orang, tetapi kota ini hanya memiliki beberapa masjid yang tidak mampu seluruh jamaah.
Polisi mengatakan 170.000 orang merayakan Idul Adha di Moskow, termasuk 80.000 orang yang berkumpul di jalanan di luar masjid yang pernah menjadi masjid utama. Masjid hijau katedral berusia 100 tahun diruntuhkan pada September lalu dan sebuah masjid baru yang dibangun di sampingnya masih dalam tahap pembangunan.
Banyak dari mereka harus menerjang suhu minus 8 derajat Celcius (18 derajat Fahrenheit) untuk melakukan shalat Idul Adha pada hari Minggu pagi kemarin adalah para pekerja migran dari negara-negara di Asia Tengah yang dulu bagian dari Uni Soviet.
"Tentu saja masjid baru sangat diperlukan," kata Maruv, seorang pekerja toko dari Tajikistan yang hanya memberikan nama depannya. "Lihatlah berapa banyak orang shalat di jalan dalam cuaca yang dingin. Mereka telah berdiri di sini menunggu untuk shalat Ied sejak pukul 6 pagi dan tidak ada fasilitas yang memadai."
Polisi mengepung daerah tersebut dan mendirikan detektor logam untuk para jamaah. Masjid ini terletak di sebelah Stadion Olimpiade.
Shalat Idul Adha juga diadakan di tiga masjid lainnya dan di tiga taman kota.
Dewan Mufti Rusia mengatakan bahwa untuk pertama kalinya tahun ini ritual penyembelihan domba dilakukan di 10 rumah jagal di pinggiran Moskow. Dalam beberapa tahun terakhir, warga Moskow mengecam pembunuhan domba di halaman gedung apartemen di pusat kota.
Pemimpin Muslim dan pemerintah tampaknya melakukan upaya khusus tahun ini untuk mengatasi ketegangan etnis yang meningkat disertai masuknya pendatang Muslim, termasuk banyak pendatang dari republik-republik Kaukasus di Rusia selatan.
"Kami, Muslim Rusia, kami bangga sebagai warga Rusia, dan kami mencoba untuk membuat Rusia bangga pada kami, budaya kami dan kontribusi kami untuk modernisasi dan perkembangan negara kami," kata kepala Dewan Mufti Rusia, Ravil Gainutdin , dikutip oleh kantor berita RIA Novosti.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin keduanya mengirimkan pesan selamat Idul Adha untuk umat Islam, di mana mereka menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai moral kepada anak muda dan mempromosikan toleransi agama dan etnis.(fq/ap/eramuslim)
No comments:
Post a Comment