Sebuah masjid berusia lebih dari satu abad yang selamat selama penindasan Soviet terhadap agama Islam akhirnya dibongkar di pusat kota Moskow pada peringatan ke-10 serangan 9/11.
Penghancuran dilakukan atas instruksi dari mufti tertinggi Rusia, yang mengatakan bangunan kayu masjid tua tersebut telah mulai runtuh setelah hujan deras selama akhir pekan. Namun banyak pihak mengecam keputusan tersebut dengan menyebutnya sebagai "tindakan barbar yang luar biasa."
Masjid Katedral di Vypolzov Pereulok, prospektur Mira di luar stasiun metro, dihancurkan pada hari Minggu lalu (11/9). Arsitek Igor Tazhiyev mengatakan kepada Interfax bahwa bola perusak digunakan untuk meratakan struktur masjid yang dibangun pada tahun 1904 tersebut.
Dua menara yang tersisa masih berdiri Senin kemarin (12/9), menjulang tinggi di atas tumpukan sampah konstruksi.
Dewan Mufti Rusia mengatakan keretakan di dinding masjid tua itu mulai tumbuh pada awal bulan ini, dan bagian dari dinding akhirnya semakin rusak setelah hujan besar terjadi Sabtu lalu.
Dewan memutuskan untuk merobohkan tiga dinding yang tersisa untuk membersihkan jalan bagi pembangunan sebuah masjid baru, mengatakan dalam sebuah pernyataan secara online Senin kemarin.
Masjid itu memang terlalu kecil untuk menampung semua jamaah, yang jumlah mencapai ribuan hingga membludak ke jalan-jalan pada hari libur Islam, sehingga mengganggu lalu lintas.
Namun tidak semua ulama Muslim senang dengan penghancuran secara tiba-tiba masjid bersejarah tersebut.
"Tanggal pembongkaran tepat pada peringatan ke-10 serangan 9/11 di Amerika Serikat - hal ini sangat memprovokasi," kata Albir Krganov, wakil kepala pertama dari Dewan Pusat Spiritual Muslim Rusia.
"Masjid tiba-tiba hancur tanpa berkonsultasi dengan komunitas Muslim," kata Krganov melalui saluran telepon.
Kelompok Nirlaba Arkhnadzor, yang melancarkan penentangannya tampaknya kalah untuk melindungi arsitektur tua Moskow, juga mengatakan langkah penghancuran majsid sangat "keterlaluan" dan "kebiadaban yang luar biasa."
Aktivis kelompok Konstantin Mikhailov mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa terakhir kali pemerintah kota menghancurkan sebuah bangunan agama pada tahun 1978.
Masjid Katedral tua itu terletak di sebelah kompleks olahraga Olimpiisky, yang dibangun untuk Olimpiade 1980 di Moskow. Pemerintah Soviet ingin menghancurkan masjid menjelang Olimpiade berlangsung, namun komunitas Muslim negara itu, didukung oleh negara-negara Arab, berhasil membujuk pemerintah Moskow membatalkan niatnya.
Beberapa organisasi Muslim independen mengecam pembongkaran masjid pada Senin kemarin, di antaranya Dewan Pusat Spiritual Muslim Rusia, All-Rusia Muftiyat, juga dikenal sebagai Asosiasi Persetujuan Islam; dan Pusat Serikat Islam Organisasi Muslim Rusia, serta Islamic Heritage Rusia, kelompok swadaya masyarakat, mengatakan di situs webnya, oodrin.ru.(fq/moscowtimes/
No comments:
Post a Comment