Wednesday, August 8, 2012

BERJUANG HADAPI ISLAMOPHOBIA



BERJUANG HADAPI ISLAMOPHOBIA 
mereka masuk islam dengan berbagai cara, termasuk mencari di internet

Muslim berdarah Amerika Latin (Latino Muslim ) di AS adalah fenomena sosial yang unik. Meskipun mereka mewakili tidak lebih dari 4 persen dari Muslim yang tinggal di Amerika Serikat – menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center di 2007 – mereka makin mampu membuktikan diri lewat pesan – pesan yang beradab, bermoral dan toleran dari waktu ke waktu. 

Untuk menemukan peran Latino Muslim dalam masyarakat Amerika, Huffington Post menerbitkan artikel yang ditulis Wilfredo Amr Ruiz (16/11/2011) menyatakan, adanya peningkatan pertumbuhan Latino Muslim. Keberadaan dan suara mereka pun semakin didengar di negara Paman Sam itu.

Menurut Ruiz, Muslim berdarah Amerika Latin sebagian besar berasal dari negeri Hispanik seperti Karibia, Amerika Tengah dan Selatan dan Spanyol. Mereka tertarik dengan Islam dengan berbagai cara. Lewat pengalaman sehari-hari bergaul dengan orang-orang Islam, membaca Al quran. Termasuk masuk Islam setelah melihat umat Islam melaksanakan ibadah Shalat.

Diantara mereka ada yang memeluk Islam sebelum menikah. Setelah berdiskusi dengan calon pasangan hidup mereka. Ada juga mengikuti agama pasangan hidup mereka yang Islam setelah menikah. Keinginan mengisi kekosongan spiritual di masyarakat kapitalis mendorong mereka untuk mengenal Islam 

Dibading pria, jumlah Muslimah yang berasal dari etnis Latin ini terbilang banyak. Sebab, Muslimah ini percaya Islam mengangkat harkat mereka sebagai perempuan. Sebuah harkat yang sulit mereka raih lantaran berposisi sebagai minoritas. 

Fizah B Naqvi misalnya, ia seorang yang ibunya lebih dahulu memeluk Islam. Semenjak Fizah menjadi Muslim, ia mengaku mendapat kedamaian batin. “Islam memberikan stabilitas dalam hidup” katanya.

Menariknya ada yang masuk Islam diawali dengan keingintahuan tentang Islam lewat informasi formal ataupun informal seperti mesin pencari. Lewat google mereka mengenal Islam saat memasukkan kata Islam, dunia Islam, gerakan Islam, terorisme, konflik militer yang sedang berlangsung, atau Arab Spring. Di Islamic Education Center of North Hudson misalnya, dari orang 300 orang yang bersyahadat menjadi Muslim tahun lalu, 80 persennya adalah etnis latin.

Beberapa organisasi Islam melayani Muslim latino ini seperti organisasi Islam in Spanish yang di pimpin Abdullah Danny Hernandez. Seorang Puerto Rico yang belajar di Universitas Al Azhar di Mesir. Organisasi lain yang aktif adalah the Latin American Da'wah Organization (LADO) yang dipimpin Juan Galvan yang berasal dari Mexico. Termasuk the Council of American Islamic Relations(CAIR) di Florida Selatan yang membantu latino Muslim mendapatkan hak-hak mereka di Amerika.

Islamophobia 
Sebagaimana Muslim lain di Amerika, Latino Muslim juga harus menghadapi Islamophobia yang marak di Amerika Serikat. Mereka juga menjadi korban wacana Islamophobia yang gencar di lakukan kelompok ekstrim sekuler. Kelompok ini giat merendahkan Islam dan meremehkan komunikas Muslim—termasuk para politisi yang mencari popularitas dengan mengangkat ancaman Islam di Negeri Paman Sam itu. 

Latin dan Muslim, dua kata yang memicu sentimen dalam masyarakat Amerika. Kondisi kian serius apa bila keduanya digabungkan. Mereka akan menghadapi pengucilan agama dan etnis. Alvarado misalnya, ia dibesarkan dalam keluarga Katolik Dominikan. Memasuki masa kuliah. Ia berkenan dengan Islam, dan akhirannya mengucapkan dua kalimat syahadat. “ Ayahku termasuk pihak yang tidak menyukai putusan saya,” kata dia seperti dikutip theventure.com, Rabu(24/8)

Efek dari putusannya itu, Alvarado harus keluar dari rumahnya. Ia pergi saat berusia 18 tahun. Baginya, saat itu merupakan kondisi paling sulit dalam hidupnya. “Dia bilang, Te El Cerebro Lavaron (kau di cuci otak),” katanya menirukan ucapan sang Ayah.

Alvarado mengaku cukup kesulitan dalam menjalani aktivitasnya sebagai seorang Muslim. Apalagi, agama yang dipeluk,merupakan agama minoritas yang dipeluk kaum hispanik. Sudah memeluk agama minoritas, ia juga termasuk gologan minoritas.” Kadang- kadang kesepian karena itu. Anda seperti asing di dunia Arab sendiri,” katanya.

Alvarado, merupakan anggota komunitas Muslim Latin yang tengah tumbuh. Pada 2007 silam, Dewan Muslim Amerika memperkirakan ada sekitar 200.000 Muslim Latin. Namun angka itu kurang akurat mengingat Biro Sensus Amerika serikat tidak mengumpulkan informasi

kehadiran Muslim bertenis Latin ini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan komunitas Muslim AS, Menurut Forum Pew Research (Center on Religion & Public Lifr, jumlah Muslim AS diproyeksikan meningkat dua kali lipat selama dua dekade terakhir yakni 6,2 juta pada 2030 mendatang. Memang Islam adalah agama fitrah yang tidak bisa ditolak siapa pun yang menggunakan akal sehat. Dan nuraninya yang bersih
Muslim Defence League (MDL Indonesian Version)

No comments:

Post a Comment