Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Zionis-Israel, Benyamin Netanyahu, memperingatkan situasi masa depan yang membahayakan yang dihadapi entitas Israel, akibat meluasnya pemerintahan Islam di kawasan Arab dan Timur Tengah.
Dalam sidangnya dengan komite luar negeri dan keamanan parlemen, Senin (28/11/2011) Netanyahu menyatakan, gelombang Islam yang bergulir di dunia Arab membuat Israel menghadapi situasi yang tidak stabil.
PM Israel menyebutkan bahwa situasi ini bertepatan dengan makin dekatnya penarikan pasukan Amerika dari Iraq, dan berlanjutnya proses penyelundupan senjata Libia ke sejumlah pihak berbeda, ungkapnya.
Netanyahu melaporkan adanya kerjasama bilateral antara Washington dan Israel untuk menjamin stabilitas perdamaian yang telah dilakukan antara entitas Israel dengan Mesir.
Sumber-sumber di kementerian luar negeri Israel menepis isu yang dilansir koran Maarev yang melaporkan bahwa entitas Israel menyampaikan kepada Amerika terkait bahaya bertambahnya kekuatan Dewan Militer yang berkuasa di Mesir pimpinan Jendral Muhammad Husain Thantawi, dan kesalahannya meminta mantan Presiden Husni Mubarak meletakan jabatannya.
Simulasi serangan
Sementara itu, surat kabar Zionis-Israel, Ha’aretz menyebutkan sebuah batalyon khusus militer Israel yang diberi nama “Batalyon Gaza” terus melakukan latihan manuver simulasi untuk melancarkan operasi militer ke Jalur Gaza.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Zionis Israel Beny Gants, dalam pernyataannya seperti dikutip Pusat Informasi Palestina mengatakan hal ini sebagai apa yang dia sebut “kebutuhan Israel melakukan operasi militer ke Jalur Gaza. Gants mengatakan bahwa para tentara dari kesatuan “tehnik tempur” militer Israel harus melaksanakan latihan manuver simulasi masuk ke Jalur Gaza.
Dia menambahkan bahwa latihan difokuskan pada aktivitas di daerah-daerah berpenduduk, dengan memperketat pada ancaman-ancaman yang mungkin dihadapi militer Zionis Israel di Jalur Gaza, seperti jaringan terowongan. Dia menyatakan bahwa kendaraan kesatuan ini akan menjadi yang pertama kali masuk ke Jalur Gaza dan yang terakhir keluar.*
No comments:
Post a Comment